KKN UNS, Ajak Pembuatan Pupuk Organik Para Petani Padas
Padas, 05-08-2024: Kepala Desa Padas Ibu Hajah Suratmi, dalam sambuatannya terkait sosialisasi cara, pemakaian dan pengalihan pupuk petani dari kimia ke organik (kompos) yang di mediasi dari KKN UNS berikan respon baik demi anak cucu kita nanti agar tanah tetep subur dan menghasilkan maksimal. Dari beberapa orang yang hadir yang diwakili oleh bapak Haji sutarno (ketua gapoktan desa padas) jua berikan respon baik akan progran tersebut, sehingga operasional para petani akan lebih efisien, sebagai contoh adalah Kohe Sapi.
Kompos adalah bahan-bahan organik (sampah organik) yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja di dalamnya. Contoh kotoran sapi merupakan salah satu bahan yang mempunyai potensi untuk dijadikan kompos. kotoran sapi mengandung unsur hara antara lain : 1.) nitrogen 0,33%, 2.) fosfor 0,11%, 3.) kalium 0,13%, 4.) kalsium 0,26%. Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami daripada bahan pembenah buatan/sintetis. Pada umumnya pupuk organik mengandung hara makro N,P,K rendah, tetapi mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
A. Bahan :
- Kotoran sapi : 800 kg
- Sekam padi : 200 kg
- Molases : 2,5 liter
- Air : secukupnya
- Dekomposer (stardec) : 2,5 kg
B. Alat yang diperlukan :
- Cangkul 2 buah dan sekop 2 buah untuk mengaduk bahan kompos dan melakukan pembalikan.
- Terpal untuk menutup adukan kompos
- Tempat teduh dari sinar matahari dan hujan untuk proses pembuatan kompos dibagi menjadi 4 bagian. Bagian I proses pengadukan, bagian II adukan umur 1 minggu, bagian III adukan umur 2 minggu dan bagian IV kompos sudah jadi dan pengemasan kompos.
- Gudang untuk menyimpan kompos.
- Ember 2 buah untuk mengambil air dan mengencerkan molases.
- Karung untuk mengemas kompos.
C. Cara pembuatan :
-
Bahan kompos disiapkan kotoran sapi dibawah dan sekam padi di atasnya.
- Taburkan stardec secara merata.
- Molasses diencerkan dan disiramkan merata di atas adukan.
- Aduk bahan kompos sampai rata.
- Atur kelembaban 60% dengan ciri bila digenggam tidak pecah, tidak ada tetesan air dan tangan tidak basah.
- Apabila kurang lembab ditambah air secukupnya.
- Bahan yang sudah diaduk ditutup dengan terpal.
- Pembalikan dilakukan setiap minggu.
- Pengecekan proses pengomposan dilakukan pada hari ketiga, apabila terasa panas, maka terjadi proses pengomposan.
- Proses pengomposan berlangsung selama 3 minggu.
- Setelah 3 minggu kompos sudah jadi ditandai dengan bahan kompos tidak panas dan tidak bau.
D. Ciri-ciri kompos sudah jadi dan baik adalah:
- Warna kompos coklat kehitaman
- Aroma kompos yang baik tidak menyengat, tetapi mengeluarkan aroma seperti bau tanah atau bau humus hutan
- Apabila dipegang dan dikepal, kompos akan menggumpal. Apabila ditekan dengan lunak, gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.